Kurela menjadi tamengmu
Walau badan bersimbah luka
Asal tak kau gadaikan air mata
Menukar senyum
Dengan pahit terbingkai
Hentikan penyesalan itu
Perlambat kegalauan
Agar rindu saling menyatu
Menelisik hingga temui jawab
Kau yang hadir dalam kealpaan
Memberi harapan pasti
Bukan parasit rindu
Mengakar pada induk yang luka
Merana
Menangis
Menderita
Bahkan menginginkan kematian rasa bahagia
Izinkan pelita itu tetap menyala
Walau redup
Semakin meremang
padam
Kurelakan sebagian cahayaku
Menyinari Dianmu
Hingga kita berdiri tegak
Diatas kertas putih
Mengukir masa depan
Dalam balutan Dian yang purnama
Dari hati
Kubuka relung kalbu
Biarkan bersemayam bahagia
Mendenyut
Menjadi nadi
Menembus batas kealpaan
Hingga kita saling bersua
Izinkan kuhapus tangismu
Lewat dzikir malam
Walau kutahu seberapa kadar keimananku
Sujudku baru sebatas do’a
Harapanku mencapai puncak takdzim
Merengkuhmu
Kaulah sahabat
Keluarga
Ibu
Adik
Kakak
Hingga tumbuh kecintaanku
Padamu yang kian merekah
Oleh : Syaque Hikaritokusaikizoku
Recent Posts
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Follow us on facebook
Popular Posts
-
Dek… Matahari itu terbit dari timur Sebab bumi masih mau mengayomi penduduknya Walau manusia kerap membunuh kehidupan Yang berjalar di rerim...
-
Ummy, menenggelamkan diri dalam sapaan Ummi adalaha sebuah anugerah terindah yang kumiliki. Tanpa perlu ummi mengharap kami sudah mengiyakan...
-
Sudut kotak jiwa Dialog dua rasa Ketegaran bertanya diri Kebimbangan mengikuti Singgahkah dunia bahagia Kelakar asa berpondasi Hinggap pada ...
-
Ingin kupeluk bayangmu Ketika rindu mulai Sesakkan kalbu Agar diriku yakin; Kau adalah jiwaku Dari sepenggal harapan Ingin kupeluk dirimu Ke...
-
Kurela menjadi tamengmu Walau badan bersimbah luka Asal tak kau gadaikan air mata Menukar senyum Dengan pahit terbingkai Hentikan penyesalan...
-
Raut pekat kupaut pena Kertas meretas kupetas memutih Inilah sajak untukmu Gadis penggenggam senyuman mentari Sajak injak kupijak kata...
-
Pada malam aku tak lagi bercerita Ketika gelap yang kudapat Sedang hati makin merindu Di ujung petang Pada langit aku tak lagi bungkam Memen...
-
Pandanganku nanar menembus batas ingatan tentangmu Mengapa rindu ini menyiksa batin Membelenggu kesendirian? Sudikah kau menengok dirik...
-
Duduklah dekat mentari yang terseok di ufuk timur Pandangi teduh sinarnya hingga meremang Biarkan sejuknya dzikir menghela kita Melepahk...
-
Jadi pengen nulis note ini setelah denger lagu doa untuk ibunya ungu Klo kita semua benar-benar meresapi peran ibu dalam hidup ini gw yakin...
Side Ad
Blog Archive
-
▼
2011
(25)
-
▼
July
(22)
- SAJAK TANPA MAKNA
- AKU PERGI
- CINTA ITU RIDHA_NYA
- DI KOLONG LANGIT CAMAR HITAM MELAYANG
- KETIKA INI BERAHKIR
- AKU MAU
- KARENA KUMAMPU
- REMANG HATI TAK HARUS PATAH ARANG
- RINDU UNTUKMU
- LUKA INI
- nak....
- nak....
- INILAH AKU
- MAAF
- kapan kamu kurus ?
- Teruntuk Ummy Di kedalaman hatiku
- AKULAH ARJUNAMU
- PRASANGKA
- KANGEN
- KEJAMNYA IBU TIRI TAK SEKEJAM IBU KOTA
- BIRUNYA LANGIT
- DILEMA SUBUH (II)
-
▼
July
(22)

No comments:
Post a Comment